Thursday, February 25, 2016

Sisi Gelap Follower Teknologi

Sejatinya memang perangkat komunikasi itu penting, namun kenyataannya pada masa sekarang ini kegalauan tingkat dewa pada manusia Indonesia terjadi pada saat baterai gawainya mencapai titik terendah.

Fenomena apa ini? Mengapa terjadi demikian? Seakan-akan kita terpapar kebiasaan "eksis" yang menguras kantong dan arus listrik, yang setuju angkat tangan....!!!

Kembali ke fungsi dasar dari gadget, simpel, telponan sama sms. Kenapa harus pusing waktu batremu habis? Dua hari yang lalu tanpa sengaja aku melihat sebuah acara televisi yang menayangkan bagaimana ekstrimnya penggunaan gadget saat ini dan bahaya yang mengintai dibalik pemakaian secara berlebihan tersebut.

Bahkan dalam tayangan itu disebutkan nama beberapa sindrom yang terjadi sebagai akibatnya melalui berbagai riset yang dilakukan secara independen. Disini aku yang juga seorang pemakai gadget sempat berpikir sejenak "apakah aku juga sudah terkena sindrom itu?" May be yes, may be no. Perasaan kenapa bisa ya perangkat canggih yang seharusnya memudahkan penggunanya malah menjerumuskan seseorang kedalam suatu sikap kekhawatiran berlebihan bahkan sudah seperti manusia tanpa aktifitas sosial.

Kayak gambar ilustrasi sajalah sebagai contohnya, mood tergantung dari masih seberapa banyaknya daya yang dimiliki gawai itu. Begitu batre habis rasanya dunia kita pun terasa hampa, kubilangin lagi ya brur, hidup itu didunia nyata jangan cuma di dunia maya. Nggak mau kan ganteng/cantik modal editan....???

Memang dengan pertumbuhan medsos yang signifikan dan makin membludaknya akses dari perangkat mobile membuat kebiasaan ini mudah menjadi semacam endemi yang menular, seolah-olah kenarsisan menjadi trend yang mewabah. Bukan sedikit kejadian foto sembarangan yang memakan korban baik itu nyawa maupun kecaman, bukan sedikit objek yang  dijadikan buat narsis-narsisan dirusak oleh si empunya foto.

Sekali lagi, smartphone adalah alat. Fasilitas pendukung untuk meningkatkan produktifitas, memudahkan akses ke berbagai layanan secara mobile, jangan sampai kita menjadi pemakai smartphone yang kurang smart dalam mengikuti perkembangan teknologi.

Wednesday, December 2, 2015

Aku Dan Motor Setengah Tua





Motor baru uda biasa, motor klasik luar biasa. Nah, kalo motor yg belum bisa dibilang klasik tapi uda lumayan uzur menurutku itu adalah pencapaian tersendiri.

Percantik kaki-kaki, agak ceper sedikit biar nggak terkesan jangkung, cutting stiker yang agak lebih baru, dan penyakit bawaan yang masih aja nempel sama motor ini terkadang hanya menjadi bumbu-bumbu petualangan selama lebih dari 15 tahun bersama.

Istri Pertama, adalah panggilan yang kusematkan padanya atas kesetiaannya menemani setiap langkah yang melelahkan ini. Walaupun saat ini dia hanya bisa melampaui jarak yang tidak terlalu jauh karena Surat Kendaraan yang tertelan banjir.

Telah banyak petualangan yang kami lewati bersama, telah banyak musibah dan rintangan yang kami hadapi, tapi tak sedetikpun dia menunjukkan tanda kerusakan berarti. Keroposnya tangkimu menunjukkan perjuangan yang telah kita lewati bersama.

Teruslah bersamaku, teruslah menjadi tungganganku, dan aku tak kan pernah menggantikanmu.........

Dikirim dari telepon Mi saya