Wednesday, December 2, 2015

Aku Dan Motor Setengah Tua





Motor baru uda biasa, motor klasik luar biasa. Nah, kalo motor yg belum bisa dibilang klasik tapi uda lumayan uzur menurutku itu adalah pencapaian tersendiri.

Percantik kaki-kaki, agak ceper sedikit biar nggak terkesan jangkung, cutting stiker yang agak lebih baru, dan penyakit bawaan yang masih aja nempel sama motor ini terkadang hanya menjadi bumbu-bumbu petualangan selama lebih dari 15 tahun bersama.

Istri Pertama, adalah panggilan yang kusematkan padanya atas kesetiaannya menemani setiap langkah yang melelahkan ini. Walaupun saat ini dia hanya bisa melampaui jarak yang tidak terlalu jauh karena Surat Kendaraan yang tertelan banjir.

Telah banyak petualangan yang kami lewati bersama, telah banyak musibah dan rintangan yang kami hadapi, tapi tak sedetikpun dia menunjukkan tanda kerusakan berarti. Keroposnya tangkimu menunjukkan perjuangan yang telah kita lewati bersama.

Teruslah bersamaku, teruslah menjadi tungganganku, dan aku tak kan pernah menggantikanmu.........

Dikirim dari telepon Mi saya

Sunday, August 16, 2015

71 Tahun Merdeka, Kita Uda Ngapain Aja???

Uda ngapain aja? Itu adalah pertanyaan yang paling pantas kurasa untuk sekarang ini, 17 Agustus hampir tiba tapi kebanyakan dari kita masih gini-gini aja. Mengeluh, mengejek, atau bahkan mungkin mencaci didalam hati karena keadaan negara kita yang juga gini-gini aja, MIRIS.

Kalo boleh berandai dan bermimpi besar, apakah untuk merubah itu semua kita harus merubah sistem? Kayaknya nggaklah ya, kenapa kita nggak mencoba bertahan dengan idealisme kita yang nggak bisa diganggu gugat ya kan? Jadi kita nggak cuma bisanya komentarin kebijakan dan keputusan nggak enak yang dibikin sama pemerintahan kita ini. "Muda", adalah kosakata yang berperan penting disini. Maksudnya adalah pikiran dan tindakan yang mencerminkan sikap muda, kritis, inovatif, dan kreatif, perbanyaklah mendengar untuk semakin mengetahui dan belajar lebih banyak tentang hal-hal bermanfaat dan bukannya untuk bersikap pasif tanpa melakukan perubahan apapun pada diri kita sendiri.

Kalo ente-ente pada ngikutin sejarah kemerdekaan., tokoh pemuda ataupun pelaku yang muda berperan penting juga dalam proses proklamasi kemerdekaan. Mereka nggak cuma duduk manis diam terus nungguin berita proklamasi dari radio, mereka bertindak secara nyata dan nggak nunggu diperintah. Nah, kita merdeka bukan pemberian tapi perjuangan, kita merebut bukan meminta kemerdekaan, kalo uda gini apakah kita harus diam tanpa melakukan sesuatu untuk mengisi kemerdekaan yang sudah kita dapatkan dari mereka dulu? Malu rasanya kalo kita tinggal di negara merdeka tapi diri kita sendiri belum merdeka, karena "Merdeka" itu sederhana dan sangat berarti. Seberartinya kita menjaga serta menghormati Sang Saka Merah Putih.

Cukup bicaranya, berbuat sajalah!!! Berbuatlah untuk diri kita sendiri aja dulu supaya negara ini maju, banyak individu yang maju maka sektor yang lain pasti juga akan ikut maju. Sudah, percaya sajalah mumpung kita masih muda, beda dan berbahaya..............

Tuesday, June 16, 2015

Dana Pinjaman Bergulir Bukan Dana Hibah.....!!!!

Dana Bergulir, apaan tuh? Menurut definisi ane sebagai seseorang yang belum lama ini berseliweran dan berurusan sama kerjaan yang satu ini dana bergulir adalah sejumlah nominal dana dari pemerintah atau pihak swasta yang dikelola kemudian dipinjamkan untuk dipakai oleh orang yang membutuhkan modal berusaha dan tidak untuk kebutuhan konsumtif serta harus dikembalikan kepada pengelolanya untuk digulirkan kembali. Kepanjangan? Nggak apa-apa!!!

Nah, kan ada kata "Bergulir" tuh. Berarti maksudnya dana yang ada itu dipakai secara bergantian oleh orang-orang yang membutuhkannya untuk modal usahanya, dimana letak hibahnya? Hibahnya itu terletak pada orang tak bertanggung jawab yang mempergunakan dana itu tak sesuai peruntukkannya dan tak mengembalikan tepat waktu.

Inilah sekarang kerjaan ane, menjadi seorang staff disebuah Unit Pengelola Kegiatan yang mengelola dana bergulir ini nih. Memang belum lama sih tapi uda mulai kelihatan tuh emang yang namanya uang kalo uda dipinjemin baliknya susah. Mungkin memang uda tipikal karakter bangsa ini kali yak, kalo uang masuk cepet kalo uang keluar lama. Hadeh..........

Kuakui, semenjak sebuah program pemberdayaan yang memberdayakan masyarakat dihentikan oleh Jo****, banyak orang yang meminjam dana bergulir ini "berinisiatif" menganggap ini hibah. Dan lucunya, inisiatifnya barengan!!! Salut..........

Terjadi tunggakan besar-besaran yang harus kami selesaikan, gilak nggak tuh?

Mengingat ane pengen banget mempunyai pekerjaan yang berdampak langsung pada masyakarat, berkenalan dengan orang-orang baru dan bisa memperbaiki diri untuk lebih baik lagi maka target harus tercapai walaupun terseok-seok. Ni ceritanya ane lagi motivasi diri sendiri nih biar "Cemungudh".

Sebenarnya, alangkah lebih bagus kalo setiap pemanfaat dana bergulir yang menunggak itu mengingat dan menyelesaikan kewajibannya karena itu adalah hutang yang harus dibayar. Hutang dibawa mati, harta ente nggak dibawa mati kan? Semoga kalian semua yang menunggak pinjaman dana bergulir diberi hidayah untuk segera melunasi tunggakannya karena itu kewajiban kalian. Ingat ya, dana pinjaman bergulir bukan hibah......!!!!

Wednesday, June 3, 2015

Mind Refreshing

Apakah judulnya terkesan asal british? Nggak apa-apalah, kan yang penting nggak njelimet hahahaha........

Menurut kamu perlu nggak pikiran itu disegarkan? Kalo menurut aku perlu kayaknya ya, soalnya pikiran yang terlalu sibuk ataupun yang terlalu lowong nggak bisa dibiarin lama-lama. Anak muda itu harus produktif men, rombak pola pikir kamu bahwa nggak mikir itu sama dengan refreshing pikiran. That's definitely wrong!!! Justru kita harus banyak-banyak berimajinasi dan berusaha mewujudkannya, banggalah sedikit dengan apa yang kamu miliki untuk menghasilkan sebuah karya.

Contoh kecil yang uda kucoba lakukan adalah membuat sebuah postingan kayak gini buat dibaca dan dipraktekin ama orang lain, aku pengen jadi berguna lewat karya tulisan digital yang kumuat di blog pribadi. Kalo niatku sebenarnya sih agar anak muda seusiaku bisa saling berbagi dan kembali menumbuhkan minat membaca dan menulis di kalangan anak muda seantero Aceh Singkil.

Alasannya simpelkan.......???? Tapi maknanya dalem.........

Ya, memposting sebuah artikel di blog adalah suatu hal yang buatku bisa menyegarkan kembali pikiranku yang seharian terkuras sama berbagai hal duniawi. Imajinasi yang kupunya kukeluarkan supaya jadi rangkaian kata-kata digital yang selain untuk berbagi dengan orang lain juga berguna untuk pribadiku agar menjadi pembelajaran untuk masa depan kita nantinya.

Lagian, blogging menurutku adalah salah satu hal yang bisa menyegarkan kembali pikiranku yang keseringan jarang dipake buat mikir. Iya, aku jarang mikir.......!!! Tapi bukan berarti nggak punya pikiran ya, aku cuma sekedar sharing aja disini jadi jangan berpikiran negatif dulu.

Mau buat postingan mikir, buat status FB mikir, bikin tweet mikir, Upload foto di IG mikir apalagi kalo mau posting sesuatu di LinkedIn justru harus mikir dengan cara profesional biar kelihatan keren, padahal kagak *buuhukhukhuk*

Okelah, tanpa memperpanjang mukadimah. Mari kita merefresh pikiran kita dengan melakukan apa yang kita bisa dan berguna walaupun itu mulai dari hal terkecil dan mulai saat ini juga............

Monday, May 18, 2015

I Love Writing, I Love Reading

Apakah judul postingannya terkesan asal british? Silahkan diberi tanggapan positif yang konstruktif dan jangan bersifat destruktif. Sebenarnya perlu nggak sih kita membudidayakan dan mengembangkan minat membaca dan menulis melalui media internet? Sangat-sangat diperlukan sebenarnya men, mengingat stok kayu di hutan yang ada di seluruh dunia mulai menipis dan untuk mengurangi pemakaian kertas yang berlebihan. Lalu apa urusannya sama judul postingan yang satu ini? Menulis secara tradisional pada masa-masa sekarang ini uda mulai kelihatan agak berubah haluan ke arah digitalisasi walaupun sebenarnya kebutuhan akan menulis secara tradisional masih dibutuhkan untuk beberapa keperluan yang bersifat formal.

Aku sebenarnya pengen berbuat suatu hal yang bikin kita sebagai manusia penghuni negara yang dikelilingi dua samudra dan dua benua ini untuk bisa mencintai budaya membaca dan menulis walaupun itu hanya lewat media blog gratisan yang tulisannya setengah curhat kayak gini. Jujur aja ya sebenarnya niat aku bikin blog ini untuk mengumpulkan dasar pemikiran dan opini yang kupunya untuk bisa dibagikan kepada orang lain yang menurutku membutuhkannya dalam bentuk artikel dan bacaan, hitung-hitung ada yang bisa kuwariskan kepada keturunanku nanti untuk dibacanya di masa depan karena pembahasan dan ilmu yang bisa didapatkan lewat blog itu nggak pake kurikulum kayak pendidikan formal ya kan......???

Lagian, menciptakan sebuah artikel yang bisa dibaca dan dimanfaatkan oleh diri sendiri dan orang lain adalah suatu hal mengagumkan. Kenapa mengagumkan? Karena menulis dan membaca sesuatu pada zaman seperti sekarang ini itu membutuhkan motivasi yang nggak dikit, gimana nggak dikit orang yang doyan baca dan menulis itu lebih minoritas daripada yang doyan maen game online hahahaha..........

Jadi keinget jaman aku SD dulu waktu banyak majalah anak-anak ataupun majalah remaja yang banyak memuat cerpen, puisi, karikatur ataupun gambar-gambar dari pembacanya. Pada kemana semua ya bacaan yang mendidik seperti itu? Kebanyakan yang anak-anak sekarang tau itu FTV, beberapa manusia yang doyan mengaum, Ganteng-ganteng Seringgila, sama acara musik yang penontonnya mayoritas alay. Hadeehhhh.......

Mungkin nasib bocah 90an kayak aku yang hidup diantara generasi tahun tinggi yang doyan mainin gadget canggihnya sambil jualan ya, jadinya saya terjatuh dan tak bisa bangkit lagi hahahaha.......

Sayangkan kalo generasi muda jaman sekarang cuma taunya nonton, ngegame, download ini itu, sama hidup di dunia maya tanpa mau membaca.

Wednesday, April 22, 2015

Bisakah Kita Berinteraksi Tanpa Media Sosial?

Komunikasi makin canggih, zaman juga makin uedan bro! Apa sih yang nggak bisa dibikin zaman sekarang? Mau belajar apapun bisa asalkan mau nyontek dari internet. Tapi bisa nggak ya kalo seorang manusia zaman sekarang itu berinteraksi dan bersosialisasi tanpa sebuah media sosial yang banyak mempertemukan beragam karakter manusia dari berbagai belahan dunia? Bisa banget seharusnya!!! Disini aku pengen berbagi asyiknya berinteraksi atau sekedar ngobrol secara langsung tanpa harus komen serta mention sesuatu yang nggak masuk akal.

Sebenarnya sepenting apapun punya sebuah akun media sosial lebih penting lagi kalau kita berinteraksi secara langsung lewat tatap muka. Feelingnya dapet men, nggak terkesan garing dan kurang percayaan. Lagian maksudnya Mark Zuckerberg sama pencipta medsos yang lain juga supaya sesuatu yang mereka ciptain untuk mempermudah komunikasi bisa menghilangkan jarak antara masing-masing individu yang mempunyai kepentingan. Emang uda banyak sih yang bikin sebuah gebrakan lewat beberapa media sosial dan berhasil melakukannya, tapi kuncinya tetap satu men yaitu perlu ada gathering atau ngumpul-ngumpul untuk bisa bertemu secara langsung dan membicarakan kepentingan mereka. Emang ente mau cuma jadi temen dunia maya aja terus nggak bisa kenal lebih jauh? Dimana letak interaksinya?

Sebenarnya opini aku kali ini buat sebagian kalian nggak terlalu penting sih, tapi buat orang-orang gaek yang nggak ngerti apa itu Search Engine, Google, Yahoo, atau wikipedia perlu banget bacaan nggak penting kayak gini. Atau akunya yang sok tahu dan mencoba mendoktrinisasi kalian dengan bahasa vickynisasi yang agak keterlaluan supaya nggak ada konspirasi kemakmuran yang bikin negara kita nggak juga makmur sampe sekarang, ya nggak???

Untungnya pembahasan muter-muter gini masih bisa aku posting buat kalian yang suka pembahasan nggak penting supaya nggak ngebosenin, dan sebelum semuanya berakhir karena negara api menyerang kan ada baiknya juga kita ketemuan terus ngobrol-ngobrol ketimbang cuma komen dan mension atau berkirim surat..........wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..............

Saturday, April 11, 2015

Ada Lahan Kosong, Garap Aja Bro

Pada masih bisa dihitungkan berapa banyak dari pemuda kita yang doyan bercocok tanam? Maksudku disini itu bukan jadi aktivis lingkungan hidup yang bisanya cuma berkoar-koar seolah-olah dia memperjuangkan lingkungannya padahal ada udang dibalik bakwan. Tapi maksudku sebenarnya itu ya cuma kita-kita yang punya inisiatif untuk memanfaatkan lahan tidur yang bermanfaat disekitar kita untuk kita gunakan sebagai lahan bercocok tanam dan bisa juga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti sayuran ataupun berbagai baham kebutuhan pokok lainnya.

Beberapa hari ini aku mencoba menanam tanaman kangkung untuk melihat dan merasakan sendiri gimana rasanya jadi petani sayuran seperti kebanyakan orang yang tinggal dilingkungan tempat tinggalku kini. Selain untuk menambah aktivitas biar aku nggak kelihatan males, aku juga pengen mengasah produktivitasku untuk bisa menghasilkan sesuatu yang nyata karena sebuah pengalaman itu sangat penting. Apalagi kita mempunyai kecintaan terhadap suatu kegiatan maka kita pasti berdedikasi tinggi untuk terus melakukannya.

Tapi yang kadang bikin aku merasa sedih, aku pernah dikatain nggak cocok hidup di pedesaan kayak sekarang karena aku mempunyai pola pikir orang kota. Emang bedanya apa sih.....??? Manusia tetaplah seorang manusia dimanapun tempat tinggalnya, kan kebutuhan hidupnya juga sama. Kecuali aku nggak doyan maen kotor atau doyan makan junkfood yang uda jelas disini nggak akan ketemu tempatnya sampe kiamat. Lagian setelah banyak waktu lowong sewaktu nganggur selama beberapa bulan kemarin, aku sekarang lebih sering memperhatikan daerah sekelilingku untuk menggali lagi potensi yang bisa kumanfaatkan karena aku kepepet. Ya, the power of kepepet yang bikin aku harus muter otak lebih kuenceng lagi dari biasanya uda bikin aku jadi males buat ngelakuin hal-hal nggak penting yang nggak menghasilkan apa-apa. Alon-alon asal klakson, eh, klakon. Biar lambat asal berhasil dan berkah, itu yang menjadi motivasiku untik bisa bangkit lagi dimasa sulit seperti sekarang ini. *jadi keinget lagu ku dulu yang judulnya 'bangkit'

Terus apa aku uda bisa dibilang berhasil? Belum tentu bro, aku belum banyak mencicipi kegagalan untuk bisa dikatakan berhasil. Lagian masih banyak lahan kosong yang belum kugarap, 'lahan kosong' disini bukan cuma buat bercocok tanam ya tapi 'lahan kosong' yang kumaksud disini itu yaitu kesempatan dan potensi yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diriku sendiri dan orang lain. Kalo teringet keinginanku yang dulu pengen kembali ke kota asalku untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarga besar dan memulai hidup baru disana, sekarang kuhilangkan jauh-jauh pikiran itu. Bayangin aja ya, banyak artikel ataupun kisah inspirasi dan motivasi yang menceritakan kehidupan orang desa yang hidupnya sukses dan berhasil di kota besar tapi masih sangat jarang sekali kan ada yang menceritakan tentang orang kota yang berhasil hidup di desa? Kayaknya postingannya yang sekarang jadi agak setengah curhat lagi nih, tapi nggak apa-apalah buat perombakan pola pikir mengingat negara tercinta ini mempunyai lebih banyak pedesaan daripada daerah perkotaan.

Wednesday, April 1, 2015

Nganggur Itu Bukan Berarti Nggak Produktif

Apa itu nganggur? Apa itu produktif? Dua kosakata yang mungkin menurut sebagian kalian terasa agak berlawanan tapi kesannya sama. Keduanya mempunyai kesan belum tentu menghasilkan, nganggur itu uda jelas nggak menghasilkan sedangkan produktif itu kadang menghasilkan kadang nggak.

Sebenarnya semuanya itu tergantung kreatifitas kita sendiri sih, bagaimana menyikapi waktu yang lowong dengan melakukan kegiatan yang produktif agar aktifitas nganggur kita itu bisa menghasilkan sesuatu. Intinya memaksimalkan waktu kita yang banyak lowong itu penting biar nggak terjadi kekosongan hati dan pikiran sewaktu nganggur.

Perlu diingat juga kalo menghasilkan sesuatu itu nggak selalu tentang uang, it's not about the money guys tapi gimana berkarya untuk bisa berguna bagi orang lain menurutku. Mohon maaf bagi yang nggak sependapat denganku, tapi setidaknya dengan adanya tulisan ini itu sudah cukup menghasilkan buatku. Biarpun yang kuhasilkan hanyalah sebuah tulisan.

Kayak sub-judul blog ini diatas yang "Bukan Sekedar Ikut-ikutan", maksudnya ngikut bukan berarti nggak berinovasikan??? Silahkan ngikut, ngekor, plagiat, atau apalah namanya itu tetapi dengan output yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang beda pula supaya tercipta suatu karya murni milik kita sendiri.

Sorry kalo postingan yang satu ini agak berbau idealis, karena idealisme adalah satu-satunya kekayaan yang dimiliki oleh pemuda kayak aku.

Wednesday, March 11, 2015

Bingung Mau Nulis Apa? Tulis Aja Kebingunganmu

Bikin bingung nggak judulnya? Kalo kamu bingung berarti aku berhasil bikin kamu bingung, wkwkwkwk........*dilempar rasengan*

Jangan ragu sama yang namanya bingung, dia ini hanyalah penghambat sementara dari semua ide-ide cemerlang yang bakalan kita keluarkan nantinya. Orang bingung itu nggak neko-neko sob, kayak aku ini yang cuma nulis easy going dan go with the flow ajah. *artinya cari sendiri dikamus ya*

Tau alasannya kenapa meme yang kupasang gitu banget? Ya karena aku lagi bingung jadinya ya postingan kali ini cuma buat memuaskan hasrat bikin postingan supaya blog ini terkesan produktif dengan banyak artikel. Keren nggak kebingungannya?

Bikin postingan di blog, promosiin biar banyak yang baca juga adalah salah satu kegiatan produktif yang ku lakoni selain ngeband dengan band ku yang masih kelas kecamatan karena kami cuma bisa latihan seminggu sekali. Melakukan yang kita bisa belum tentu melakukan yang kita suka, jadinya aku ambil win-win solution untuk ngelakuin apa yang aku bisa karena aku suka. Tambah bingung kan kalian......????

wkwkwkwkwk..........kebanyakan becandaannya kayaknya postingan kali ini, tapi nggak apa-apalah buat hiburan biar meregangkan urat syaraf yang agak tegang selama ini. Lama-lama kok artikel di blog ini kayaknya setengah curhat ya?

Tuesday, January 27, 2015

All About Warisan Sejarah Dan Budaya Aceh Singkil

Beberapa hari yang lalu sewaktu lagi nongkrong di salah satu studio musik di seputaran Aceh Singkil sembari tukar pikiran dan merencanakan sebuah event bersama kawan-kawan, salah seorang kawan ane yang baik hati, pinter, guanteng dan rajin menabung *hadeeeehhh......*menyempatkan untuk memperbolehkanku membaca sebuah buku tentang warisan sejarah. "Warisan Sejarah Dan Budaya Singkil" judul buku itu, sebuah buku yang menurutku sangat berharga karena terdapat rangkuman dari warisan sejarah dan kebudayaan Aceh Singkil yang belakangan ini seperti mulai dilupakan oleh kebanyakan pemudanya.

Sebuah buku yang ditulis oleh salah seorang tokoh sekaligus mantan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Singkil yang pertama sekaligus orang tua dari kawan ane tadi yaitu Drs. H. Mu'adz Vohry, MM. Sungguh niat yang sangat mulia untuk melestarikan, merangkum dan mengembangkan warisan sejarah ke dalam sebuah buku agar bisa mewariskan identitas dari Kabupaten ini kepada generasi mendatang.

Sedikit ulasan yang bisa ane rangkum sebagai pembaca yang mengagumi masterpiece ini adalah pembahasan lengkapnya tentang suku asli Singkil yang hidup ditengah ke-heterogenan masyarakatnya sebagai daerah penampung warga transmigrasi terbanyak di Aceh sejak tahun 1980-an. Bayangin ajalah, isi buku ini mulai dari asal-usul nama daerahnya, ulasan zaman kerajaan dan kemerdekaan, kebudayaan, adat istiadat, kearifan lokal serta sistem kekerabatan sampai ragam keseniannya dibahas dengan mencantumkan narasumber dan data yang riil.

Tak dipungkiri kurasa dari sejak pemekaran dan resminya Aceh Singkil berdiri berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1999 bertanggal 24 April 1999 baru kali inilah kubaca sebuah buku tentang warisan sejarah dan kebudayaan daerah ini, pembahasan yang disajikan lengkap dengan data dan narasumber terpercaya. Nggak terbayangkan gimana capeknya ngumpulin data dan mewawancarai narasumber yang prosesnya nggak sebentar, semoga generasi muda daerah ini dan masyarakat umumya dapat menggali lebih dalam serta lebih peduli akan identitas dan jati diri kebudayaan serta sejarah Singkil yang dirangkum dalam buku ini.

Salut, respect, 1000 Like lah buat penulis buku ini yang mau mencurahkan waktu dan kreatifitasnya untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan daerahnya. Contoh yang patut ditiru oleh pemudanya dari seorang tokoh yang tak muda lagi namun bersemangat melestarikan sejarah daerah, adat istiadat, dan kebudayaannya. Mengutip secercah harapan dari penulis yang dicantumkan di buku ini, "Menggali Akar Budaya Berarti Menemukan Karakter. Meninggalkan Budaya Berarti Pemiskinan Diri." Excelent Quote.....

Pemudanya juga gini donk seharusnya..........