Saturday, April 11, 2015

Ada Lahan Kosong, Garap Aja Bro

Pada masih bisa dihitungkan berapa banyak dari pemuda kita yang doyan bercocok tanam? Maksudku disini itu bukan jadi aktivis lingkungan hidup yang bisanya cuma berkoar-koar seolah-olah dia memperjuangkan lingkungannya padahal ada udang dibalik bakwan. Tapi maksudku sebenarnya itu ya cuma kita-kita yang punya inisiatif untuk memanfaatkan lahan tidur yang bermanfaat disekitar kita untuk kita gunakan sebagai lahan bercocok tanam dan bisa juga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti sayuran ataupun berbagai baham kebutuhan pokok lainnya.

Beberapa hari ini aku mencoba menanam tanaman kangkung untuk melihat dan merasakan sendiri gimana rasanya jadi petani sayuran seperti kebanyakan orang yang tinggal dilingkungan tempat tinggalku kini. Selain untuk menambah aktivitas biar aku nggak kelihatan males, aku juga pengen mengasah produktivitasku untuk bisa menghasilkan sesuatu yang nyata karena sebuah pengalaman itu sangat penting. Apalagi kita mempunyai kecintaan terhadap suatu kegiatan maka kita pasti berdedikasi tinggi untuk terus melakukannya.

Tapi yang kadang bikin aku merasa sedih, aku pernah dikatain nggak cocok hidup di pedesaan kayak sekarang karena aku mempunyai pola pikir orang kota. Emang bedanya apa sih.....??? Manusia tetaplah seorang manusia dimanapun tempat tinggalnya, kan kebutuhan hidupnya juga sama. Kecuali aku nggak doyan maen kotor atau doyan makan junkfood yang uda jelas disini nggak akan ketemu tempatnya sampe kiamat. Lagian setelah banyak waktu lowong sewaktu nganggur selama beberapa bulan kemarin, aku sekarang lebih sering memperhatikan daerah sekelilingku untuk menggali lagi potensi yang bisa kumanfaatkan karena aku kepepet. Ya, the power of kepepet yang bikin aku harus muter otak lebih kuenceng lagi dari biasanya uda bikin aku jadi males buat ngelakuin hal-hal nggak penting yang nggak menghasilkan apa-apa. Alon-alon asal klakson, eh, klakon. Biar lambat asal berhasil dan berkah, itu yang menjadi motivasiku untik bisa bangkit lagi dimasa sulit seperti sekarang ini. *jadi keinget lagu ku dulu yang judulnya 'bangkit'

Terus apa aku uda bisa dibilang berhasil? Belum tentu bro, aku belum banyak mencicipi kegagalan untuk bisa dikatakan berhasil. Lagian masih banyak lahan kosong yang belum kugarap, 'lahan kosong' disini bukan cuma buat bercocok tanam ya tapi 'lahan kosong' yang kumaksud disini itu yaitu kesempatan dan potensi yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diriku sendiri dan orang lain. Kalo teringet keinginanku yang dulu pengen kembali ke kota asalku untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarga besar dan memulai hidup baru disana, sekarang kuhilangkan jauh-jauh pikiran itu. Bayangin aja ya, banyak artikel ataupun kisah inspirasi dan motivasi yang menceritakan kehidupan orang desa yang hidupnya sukses dan berhasil di kota besar tapi masih sangat jarang sekali kan ada yang menceritakan tentang orang kota yang berhasil hidup di desa? Kayaknya postingannya yang sekarang jadi agak setengah curhat lagi nih, tapi nggak apa-apalah buat perombakan pola pikir mengingat negara tercinta ini mempunyai lebih banyak pedesaan daripada daerah perkotaan.

No comments:

Post a Comment