Tuesday, January 27, 2015

All About Warisan Sejarah Dan Budaya Aceh Singkil

Beberapa hari yang lalu sewaktu lagi nongkrong di salah satu studio musik di seputaran Aceh Singkil sembari tukar pikiran dan merencanakan sebuah event bersama kawan-kawan, salah seorang kawan ane yang baik hati, pinter, guanteng dan rajin menabung *hadeeeehhh......*menyempatkan untuk memperbolehkanku membaca sebuah buku tentang warisan sejarah. "Warisan Sejarah Dan Budaya Singkil" judul buku itu, sebuah buku yang menurutku sangat berharga karena terdapat rangkuman dari warisan sejarah dan kebudayaan Aceh Singkil yang belakangan ini seperti mulai dilupakan oleh kebanyakan pemudanya.

Sebuah buku yang ditulis oleh salah seorang tokoh sekaligus mantan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Singkil yang pertama sekaligus orang tua dari kawan ane tadi yaitu Drs. H. Mu'adz Vohry, MM. Sungguh niat yang sangat mulia untuk melestarikan, merangkum dan mengembangkan warisan sejarah ke dalam sebuah buku agar bisa mewariskan identitas dari Kabupaten ini kepada generasi mendatang.

Sedikit ulasan yang bisa ane rangkum sebagai pembaca yang mengagumi masterpiece ini adalah pembahasan lengkapnya tentang suku asli Singkil yang hidup ditengah ke-heterogenan masyarakatnya sebagai daerah penampung warga transmigrasi terbanyak di Aceh sejak tahun 1980-an. Bayangin ajalah, isi buku ini mulai dari asal-usul nama daerahnya, ulasan zaman kerajaan dan kemerdekaan, kebudayaan, adat istiadat, kearifan lokal serta sistem kekerabatan sampai ragam keseniannya dibahas dengan mencantumkan narasumber dan data yang riil.

Tak dipungkiri kurasa dari sejak pemekaran dan resminya Aceh Singkil berdiri berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1999 bertanggal 24 April 1999 baru kali inilah kubaca sebuah buku tentang warisan sejarah dan kebudayaan daerah ini, pembahasan yang disajikan lengkap dengan data dan narasumber terpercaya. Nggak terbayangkan gimana capeknya ngumpulin data dan mewawancarai narasumber yang prosesnya nggak sebentar, semoga generasi muda daerah ini dan masyarakat umumya dapat menggali lebih dalam serta lebih peduli akan identitas dan jati diri kebudayaan serta sejarah Singkil yang dirangkum dalam buku ini.

Salut, respect, 1000 Like lah buat penulis buku ini yang mau mencurahkan waktu dan kreatifitasnya untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan daerahnya. Contoh yang patut ditiru oleh pemudanya dari seorang tokoh yang tak muda lagi namun bersemangat melestarikan sejarah daerah, adat istiadat, dan kebudayaannya. Mengutip secercah harapan dari penulis yang dicantumkan di buku ini, "Menggali Akar Budaya Berarti Menemukan Karakter. Meninggalkan Budaya Berarti Pemiskinan Diri." Excelent Quote.....

Pemudanya juga gini donk seharusnya..........