Wednesday, April 22, 2015

Bisakah Kita Berinteraksi Tanpa Media Sosial?

Komunikasi makin canggih, zaman juga makin uedan bro! Apa sih yang nggak bisa dibikin zaman sekarang? Mau belajar apapun bisa asalkan mau nyontek dari internet. Tapi bisa nggak ya kalo seorang manusia zaman sekarang itu berinteraksi dan bersosialisasi tanpa sebuah media sosial yang banyak mempertemukan beragam karakter manusia dari berbagai belahan dunia? Bisa banget seharusnya!!! Disini aku pengen berbagi asyiknya berinteraksi atau sekedar ngobrol secara langsung tanpa harus komen serta mention sesuatu yang nggak masuk akal.

Sebenarnya sepenting apapun punya sebuah akun media sosial lebih penting lagi kalau kita berinteraksi secara langsung lewat tatap muka. Feelingnya dapet men, nggak terkesan garing dan kurang percayaan. Lagian maksudnya Mark Zuckerberg sama pencipta medsos yang lain juga supaya sesuatu yang mereka ciptain untuk mempermudah komunikasi bisa menghilangkan jarak antara masing-masing individu yang mempunyai kepentingan. Emang uda banyak sih yang bikin sebuah gebrakan lewat beberapa media sosial dan berhasil melakukannya, tapi kuncinya tetap satu men yaitu perlu ada gathering atau ngumpul-ngumpul untuk bisa bertemu secara langsung dan membicarakan kepentingan mereka. Emang ente mau cuma jadi temen dunia maya aja terus nggak bisa kenal lebih jauh? Dimana letak interaksinya?

Sebenarnya opini aku kali ini buat sebagian kalian nggak terlalu penting sih, tapi buat orang-orang gaek yang nggak ngerti apa itu Search Engine, Google, Yahoo, atau wikipedia perlu banget bacaan nggak penting kayak gini. Atau akunya yang sok tahu dan mencoba mendoktrinisasi kalian dengan bahasa vickynisasi yang agak keterlaluan supaya nggak ada konspirasi kemakmuran yang bikin negara kita nggak juga makmur sampe sekarang, ya nggak???

Untungnya pembahasan muter-muter gini masih bisa aku posting buat kalian yang suka pembahasan nggak penting supaya nggak ngebosenin, dan sebelum semuanya berakhir karena negara api menyerang kan ada baiknya juga kita ketemuan terus ngobrol-ngobrol ketimbang cuma komen dan mension atau berkirim surat..........wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..............

Saturday, April 11, 2015

Ada Lahan Kosong, Garap Aja Bro

Pada masih bisa dihitungkan berapa banyak dari pemuda kita yang doyan bercocok tanam? Maksudku disini itu bukan jadi aktivis lingkungan hidup yang bisanya cuma berkoar-koar seolah-olah dia memperjuangkan lingkungannya padahal ada udang dibalik bakwan. Tapi maksudku sebenarnya itu ya cuma kita-kita yang punya inisiatif untuk memanfaatkan lahan tidur yang bermanfaat disekitar kita untuk kita gunakan sebagai lahan bercocok tanam dan bisa juga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti sayuran ataupun berbagai baham kebutuhan pokok lainnya.

Beberapa hari ini aku mencoba menanam tanaman kangkung untuk melihat dan merasakan sendiri gimana rasanya jadi petani sayuran seperti kebanyakan orang yang tinggal dilingkungan tempat tinggalku kini. Selain untuk menambah aktivitas biar aku nggak kelihatan males, aku juga pengen mengasah produktivitasku untuk bisa menghasilkan sesuatu yang nyata karena sebuah pengalaman itu sangat penting. Apalagi kita mempunyai kecintaan terhadap suatu kegiatan maka kita pasti berdedikasi tinggi untuk terus melakukannya.

Tapi yang kadang bikin aku merasa sedih, aku pernah dikatain nggak cocok hidup di pedesaan kayak sekarang karena aku mempunyai pola pikir orang kota. Emang bedanya apa sih.....??? Manusia tetaplah seorang manusia dimanapun tempat tinggalnya, kan kebutuhan hidupnya juga sama. Kecuali aku nggak doyan maen kotor atau doyan makan junkfood yang uda jelas disini nggak akan ketemu tempatnya sampe kiamat. Lagian setelah banyak waktu lowong sewaktu nganggur selama beberapa bulan kemarin, aku sekarang lebih sering memperhatikan daerah sekelilingku untuk menggali lagi potensi yang bisa kumanfaatkan karena aku kepepet. Ya, the power of kepepet yang bikin aku harus muter otak lebih kuenceng lagi dari biasanya uda bikin aku jadi males buat ngelakuin hal-hal nggak penting yang nggak menghasilkan apa-apa. Alon-alon asal klakson, eh, klakon. Biar lambat asal berhasil dan berkah, itu yang menjadi motivasiku untik bisa bangkit lagi dimasa sulit seperti sekarang ini. *jadi keinget lagu ku dulu yang judulnya 'bangkit'

Terus apa aku uda bisa dibilang berhasil? Belum tentu bro, aku belum banyak mencicipi kegagalan untuk bisa dikatakan berhasil. Lagian masih banyak lahan kosong yang belum kugarap, 'lahan kosong' disini bukan cuma buat bercocok tanam ya tapi 'lahan kosong' yang kumaksud disini itu yaitu kesempatan dan potensi yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diriku sendiri dan orang lain. Kalo teringet keinginanku yang dulu pengen kembali ke kota asalku untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarga besar dan memulai hidup baru disana, sekarang kuhilangkan jauh-jauh pikiran itu. Bayangin aja ya, banyak artikel ataupun kisah inspirasi dan motivasi yang menceritakan kehidupan orang desa yang hidupnya sukses dan berhasil di kota besar tapi masih sangat jarang sekali kan ada yang menceritakan tentang orang kota yang berhasil hidup di desa? Kayaknya postingannya yang sekarang jadi agak setengah curhat lagi nih, tapi nggak apa-apalah buat perombakan pola pikir mengingat negara tercinta ini mempunyai lebih banyak pedesaan daripada daerah perkotaan.

Wednesday, April 1, 2015

Nganggur Itu Bukan Berarti Nggak Produktif

Apa itu nganggur? Apa itu produktif? Dua kosakata yang mungkin menurut sebagian kalian terasa agak berlawanan tapi kesannya sama. Keduanya mempunyai kesan belum tentu menghasilkan, nganggur itu uda jelas nggak menghasilkan sedangkan produktif itu kadang menghasilkan kadang nggak.

Sebenarnya semuanya itu tergantung kreatifitas kita sendiri sih, bagaimana menyikapi waktu yang lowong dengan melakukan kegiatan yang produktif agar aktifitas nganggur kita itu bisa menghasilkan sesuatu. Intinya memaksimalkan waktu kita yang banyak lowong itu penting biar nggak terjadi kekosongan hati dan pikiran sewaktu nganggur.

Perlu diingat juga kalo menghasilkan sesuatu itu nggak selalu tentang uang, it's not about the money guys tapi gimana berkarya untuk bisa berguna bagi orang lain menurutku. Mohon maaf bagi yang nggak sependapat denganku, tapi setidaknya dengan adanya tulisan ini itu sudah cukup menghasilkan buatku. Biarpun yang kuhasilkan hanyalah sebuah tulisan.

Kayak sub-judul blog ini diatas yang "Bukan Sekedar Ikut-ikutan", maksudnya ngikut bukan berarti nggak berinovasikan??? Silahkan ngikut, ngekor, plagiat, atau apalah namanya itu tetapi dengan output yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang beda pula supaya tercipta suatu karya murni milik kita sendiri.

Sorry kalo postingan yang satu ini agak berbau idealis, karena idealisme adalah satu-satunya kekayaan yang dimiliki oleh pemuda kayak aku.